Seni Menjadi Pedagang Online 728x90
Tukang Tidur Main Youtube 728x90

Rabu, 07 Agustus 2013

Amalan Menyambut Idul Fitri

0 komentar Diposting oleh Admin Gobbloger 9:07 PM
Ied-ud-Fitr terdiri dari dua kata, yaitu ied yang artinya hari raya, dari asal kata 'ayada yg artinya kembali. Kata kedua fitr yang artinya fitrah, kesucian dan kebersihan jiwa. Iedul Fitri adalah hari bagi seorang hamba merayakan kebersihannya dari noda-noda dosa berkat beribadah dan bartubat secara intensif selama sebulan penuh.

Keutamaan yang diturunkan Allah s.w.t. pada hari idul fitri adalah seperti yang diriwayatkan sahabat Anas bin Malik Rasulullah s.a.w. bersabda " Pada malam Idul Fitri Allah membayarkan pahala orang-orang yang berpuasa Ramadhan, lalu Allah memerintahkan kepada malaikat-malaikatNya di pagi hari itu agar turun ke bumi, mereka berdiri di ujung-ujung jalan dan pintu-pintu masuk perkampungan seraya menyerukan kepada mahluk di bumi ini dengan suara lantang yang didengarkan oleh semua mahluk bumi kecuali manusia dan jin : wahai umat Muhammad kelaurlah kepada Tuhanmu Yang Maha Besar, Menerima hal kecil, Membalas dengan kebesaran, Memaafkan dosa besar. Ketika mereka mulai berduyun-duyun ke masjid-masjid dan mendirikan sholat dan berdoa, maka Allah tidak mendengar permintaan mereka kecuali mengabulkan hajatnya, memberi permintaannya dan mengampui dosa-dosanya. Lalu mereka keluar dari masjid dalam keadaan diampuni oleh Allah".

Persiapan sebelum Idul Fitri

Ada beberapa amalan yang disunnahkan menjelang Idul Fitri adalah antara lain sbb:
Memperbanyak membaca takbir pada malam Iedul Fitri. Disunahkan kepada kita mengucapkan takbir dengan mengangkat suara, bermula waktunya dari terbenam matahari malam Hari Raya sehingga imam mengangkat takbiratul ihram sholat ied.
 
  1. Menghidupkan malam Idul Fitri dengan memperbanyak beribadah kepada Allah, baik itu dzikir, sholat atau membaca al-Qur'an. Melantunkan kalimat takbir juga merupakan ibadah yang dianjurkan pada malam Idul Fitri. Dalam sebuah hadist riwayat Udah bin Shamit Rasulullah bersabda :"Barang siapa menghidupkan malam Ied dengan beribadah kepada Allah, niscaya hatinya tidak akan mati di hari dimana hati-hati manusia telah mait" (H.R. Thabrani).
     
  2. Mandi, memakai wangi-wangian, memakai pakaian yang terbaik, memendekkan kuku yang panjang dan menghilangkan bau badan.
     
  3. Bagi makmum disunnahkan agar datang ke masjid atau tempat sholat Ied dengan berjalan kaki dan berangkat pagi-pagi setelah sholat Subuh. Sedangkan bagi imam disunnahkan mengakhirkan kedatangannya ke masjid hingga menjelang sholat.
     
  4. Disunnahkan sarapan pagi dengan bilangan kurma ganjil sebelum berangkat ke masjid untuk sholat Iedul Fitri. (H.R. Bukhari)
     
  5. Menunjukkan rasa gembira dan bahagia kepada semua orang yang ditemui serta bersikap dermawan lebih dari hari-hari biasa.
     
  6. Disunnah berangkat dan pulang dari masjid melalui jalan yang berbeda untuk syiar agama.

Slilaturrahmi dan saling meminta maaf

Kebersihan jiwa yang tercipta oleh ibadah puasa kita selama sebulan penuh akan lebih sempurna kalau dipoles dengan pembershihan diri dari hak-hak orang lain. Dosa kita kepada Allah telah kita tebus dengan ibadah dan taubat selama sebulan penuh, kini saatnya dosa-dosa kita kepada teman dan saudara kita juga kita hapuskan dengan saling meminta maaf dan saling mendoakan. Dalam sebuah hadist riwayat Salman al-Farisi Rasulullah menyatakan :"Seorang muslim ketika bertemu dengan saudaranya seiman, lalu diambilnya tangan saudara bersalaman, maka dosa-dosa keduanya berjatuhan laksana jatuhnya daun-daun dari pepohonan kering di saat angin berhembus, dosa-dosa keduanya diampuni meskipun sebanyak buih lautan" (H.R. Thabrani).
Pada hari Idul Fitri ini juga saatnya mempererat tali silaturrahmi yang sudah terjalin dan menyambung tali silaturrahmi yang terputus. Saling mengunjungi saudara dan sahabat merupakan cara untuk meningkatkan tali silaturrahmi tersebut.

Sholat Idul Fitri

Sholat Idul Fitri hukumnya sunnah mu'akkadah menurut Syafi'iyah dan Malikiyah. Sedangkan menurut Hanbali hukumnya Fardlu Kifayah dan menurut Hanafiyah hukumnya Wajib. Waktu Sholat Ied adalah setelah matahari terbit setinggi tombak hingga waktu tengah hari. Jadi waktu sholat Ied sama dengan waktu sholat Dhuha.

Tempat dilaksanakan sholat Ied menurut mayoritas ulama adalah di lapangan luar kota kecuali kota Makkah dimana sholat Ied lebih utama dilaksanakan di Masjidil Haram. Hanya ulama Syafi'iyah yang mengatakan bahwa sholat Ied di masjid lebih utama dalam segala kondisi, dengan alasan bahwa masjid merupakan tempat yang lebih mulia dari tempat apapun, terkecuali apabila masjid sempit sehingga tidak menampung semua jamaah, maka disunnahkan di lapangan.
 
Semoga Amal Ibadah kita selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah Yang Maha Agung.

Muhammad Niam
Dewan Asatidz dari : https://www.facebook.com/PesantrenVirtual1/

Read More »

Hukum dan Tatacara Memberi Ucapan Selamat Idul Fitri

0 komentar Diposting oleh Admin Gobbloger 8:52 PM
Hukum memberi ucapan selamat saat Idul Fitri kebanyakan ulama mengatakan boleh atau mubah. Sebagian ulama, seperti ditegaskan oleh Mufti al-Azhar menukil dari kitab al-Mawahib al-Ladunniyah karangan Qasthanani, mengatakan bahwa ucapan selamat sekitar Id dan hari-hari besar tidak ada dalil yang kuat. Hafidz Mundziri mengatakan hukumnya diperdebatkan para ulama. Imam Baihaqi dalam kitab hadistnya membuat bab : Riwayat tentang ucapan orang-orang satu sama lain pada hari Id, lalu beliau mengumpulkan riwayat seputar ucapan selamat yang kebanyakan lemah, tetapi secara keseluruhan dapat dijadikan landasan.

Imam Suyuti juga menulis kitab berjudul Wushulil Amani bi Ushulit Tahani, lalu beliau mengumpulkan riwayat-riwayat seputar ucapan-ucapan selamat di hari-hari besar tertentu.

Beberapa riwayat cukup kuat menyebutkan bahwa ucapan untuk hari Idul Fitri yang diucapkan masyarakat pada zaman Sahabat dan Tabiin adalah “Taqabalallaahu minna wa minka” atau “Taqabalallaahu minna wa minkum” seperti diriwayatkan oleh Jubair bin Nafir ra. Riwayat ini menurut Ibnu Hajar cukup kuat. Imam Ahmad ketika mendapatkan ucapan seperti itu beliau menjawab dengan ucapan yang sama, namu beliau tidak pernah memulai memberi ucapan.

Kebanyakan ulama mengatakan redaksi ucapan selamat ini tidak ada riwayat yang dapat dijadikan landasan kuat. Menurut Syeh Athiyah, tujuan dari ucapan selamat adalah mendatangkan kegembiraan dan doa kepada sesama muslim, maka itu terkembali kepada niatnya. Masalah redaksinya bisa berbeda-beda dan yang penting tujuannya, seperti disebutkan dalam sebuah hadis bahwa Rasulullah saw ditanya “Apakah perkara yang lebih utama?” Beliau menjawab “Mendatangkan kegembiraan kepada saudaramu mukmin” h.r. Thabrani dll.

Dalam perkembangannya ucapan selama Idul Fitri ini juga beda-beda, ada yang menambahi dengan ungkaran “Ied Mubarak”, ada juga yang menggunakan bahasa lokal. Hal serupa juga di negeri kita, tradisi mengucapkan selama Ied diucapkan dengan tambahan “Minal Aidin wal Faizin” yang artinya semoga kalian menjadi orang yang merayakan Id dan menjadi orang yang kembali serta menjadi orang yang beruntung.

Tradisi masyarakat kita juga dalam menyambut Idul Fitri adalah dengan saling menyampaikan ungkapan meminta maaf “Mohon maaf lahir batin”. Tradisi ini tidak dimiliki oleh masyarakat lain. Saling meminta maaf merupakan tindakan sangat terpuji, khususnya pada saat Idul Fitri dimana selama sebulan penuh seorang muslim telah membersihkan dirinya dari dosa-dosanya kepada Allah, maka di akhir Ramadhan tentu sangat baik jika dia juga membersihkan dosa-dosanya dari sesama. Dalam sebuah hadist riwayat Ubay bin Ka’b, Rasulullah saw bersabda “Barangsiapa ingin dibangunkan bangunan di sorga, diangkat derajatnya di dunia, maka hendaklah dia memberi maaf orang yang mendzaliminya, memberi orang yang menghalanginya dan menyambung kerabat orang-orang memutusnya” [h.r. Hakim)

Dalam riwayat Ibnu Abbas r.a. Rasulullah saw bersanda: “Pada hari kiamat nanti, terdengarlah suara panggilah “Wahai orang yang suka memaafkan, kemarilah kepada Tuhan kalian, ambillah pahala kalian, adalah hak seorang muslim jika memaafkan saudaranya untuk masuk sorga” [Ibnu Katsir dalam tafsirnya].

Maka ungkapan lengkap yang baik diucapkan sesuai tradisi kita dalam rangka merayakan Idul Fitri adalah sbb.:

Taqabalallaahu minna wa minka

Ied Mubarak

Minal Aidin wal Faizin

Mohon maaf lahir batin


bisa ditambah doa-doa lain yang.

Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam bissowab

Ditulis: Muhammad Niam pada : https://www.facebook.com/PesantrenVirtual1/

Read More »

Kamis, 16 Agustus 2012

Mencari Malam 1000 Bulan (Lailatul Qadr)

0 komentar Diposting oleh Admin Gobbloger 1:55 AM

Salah satu keistimewaan bulan Ramadhan adalah adanya satu malam yang lebih baik daripada 1000 bulan yaitu Lailatul Qadr. Apakah sebenarnya Lailatul Qadar ini? Kapankah datangnya? Apa tanda-tandanya? Mengapa orang mencarinya? Dan apa yang harus dilakukan ketika kita menemuinya?
Tulisan di bawah ini semoga bisa membantu dalam memahami lebih jauh tentang Lailatul Qadar dan bagaimana menyikapinya.

Pengertian Lailatul Qadr

Allah Ta ‘ala berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) saat Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. “ (Al-Qadr: 1-5)
Allah memberitahukan bahwa Dia menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang penuh keberkahan. ”Sesungguhnya Kami menurunkannya (alQur’an) pada suatu malam yang diberkahi.” (Ad-Dukhaan:3) Dan malam itu berada di bulan Ramadhan, sebagaimana firman Allah Ta ‘ala: ”Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al- Qur’an. “ (Al-Baqarah: 185).
Ibnu Abbas -radhiallahu ‘anhu- berkata:
“Allah menurunkan Al-Qur’anul Karim keseluruhannya secara sekaligus dari Lauh Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah (langit pertama) pada malam Lailatul Qadar. Kemudian diturunkan secara berangsurangsur kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sesuai dengan konteks berbagai peristiwa selama 23 tahun.”

Keistimewaannya

Malam itu dinamakan Lailatul Qadar karena keagungan nilainya dan keutamaannya di sisi Allah Ta ‘ala. Juga, karena pada saat itu ditentukan ajal, rizki, dan lainnya selama satu tahun, sebagaimana firman Allah: “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (Ad-Dukhaan: 4)
Kemudian, Allah berfirman mengagungkan kedudukan Lailatul Qadar yang Dia khususkan untuk menurunkan Al-Qur’anul Karim: “Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu?” Selanjutnya Allah menjelaskan nilai keutamaan Lailatul Qadar dengan firman-Nya: “Lailatul Qadar itu lebih baik dari pada seribu bulan.“
Beribadah di malam itu dengan ketaatan, shalat, tilawah, dzikir, do’a dsb sama dengan beribadah selama seribu bulan di waktu-waktu lain. Seribu bulan sama dengan 83 tahun 4 bulan.
Lalu Allah memberitahukan keutamaannya yang lain, juga berkahnya yang melimpah dengan banyaknya malaikat yang turun di malam itu, termasuk Jibril ‘alaihis salam. Mereka turun dengan membawa semua perkara, kebaikan maupun keburukan yang merupakan ketentuan dan takdir Allah. Mereka turun dengan perintah dari Allah. Selanjutnya, Allah menambahkan keutamaan malam tersebut dengan firman-Nya: “Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar” (Al- Qadar: 5)
Maksudnya, malam itu adalah malam keselamatan dan kebaikan seluruhnya, tak sedikit pun ada kejelekan di dalamnya, sampai terbit fajar. Di malam itu, para malaikat -termasuk malaikat Jibril – mengucapkan salam kepada orang-orang beriman.
Dalam satu hadits shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan keutamaan melakukan qiyamul lail di malam tersebut. Beliau bersabda: “Barangsiapa melakukan shalat malam pada saat Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. “ (Hadits Muttafaq ‘Alaih)
Adapun maksud qiyamul lail di dalamnya yaitu menghidupkan malam tersebut dengan shalat tarawih, sholat tahajjud, membaca Al-Qur’anul Karim, dzikir, do’a, istighfar dan taubat kepada Allah Ta ‘ala.

Waktu Terjadinya Lailatul Qadr

Tentang waktunya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari, Muslim) Dan di kesempatan lain beliau bersabda: “Carilah Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari, Muslim dan lainnya).
Yang dimaksud dengan malam-malam ganjil yaitu malam dua puluh satu, dua puluh tiga, dua puluh lima, dua puluh tujuh, dan malam dua puluh sembilan.
Lalu kapan tanggal pasti lailatul qadar terjadi? Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah telah menyebutkan empat puluhan pendapat ulama dalam masalah ini. Namun pendapat yang paling kuat dari berbagai pendapat yang ada sebagaimana dikatakan oleh beliau adalah lailatul qadar itu terjadi pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dan waktunya berpindah-pindah dari tahun ke tahun (Fathul Bari, 4/262-266). Mungkin pada tahun tertentu terjadi pada malam kedua puluh tujuh atau mungkin juga pada tahun yang berikutnya terjadi pada malam kedua puluh lima, itu semua tergantung kehendak dan hikmah Allah Ta’ala. Wallahu a’lam.
Para ulama mengatakan bahwa hikmah Allah menyembunyikan pengetahuan tanggal pasti terjadinya lailatul qadar adalah agar orang bersemangat untuk mencarinya. Hal ini berbeda jika lailatul qadar sudah ditentukan tanggal pastinya, justru nanti malah orang-orang akan bermalas-malasan.

Doa Ketika Menjumpai Lailatul Qadar

”Katakan padaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?” Beliau menjawab,”Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah)

Tanda-tanda Lailatul Qadar

1. Udara dan angin sekitar terasa tenang. Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan  nampak kemerah-merahan.” (HR Al Baihaqi)
2. Malaikat turun dengan membawa ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.
3. Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.
4. Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar [yang menyilaukan]. Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata, ““Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadlan). Dan tanda-tandanya ialah, pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot.” (HR Muslim)

Bagaimana Menyikapi Lailatul Qadar?

Lailatul qadar adalah malam yang penuh berkah. Barangsiapa yang terluput dari lailatul qadar, maka dia telah terluput dari seluruh kebaikan. Sungguh merugi seseorang yang luput dari malam tersebut. Seharusnya setiap muslim mencamkan baik-baik sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Di bulan Ramadhan ini terdapat lailatul qadar yang lebih baik dari 1000 bulan. Barangsiapa diharamkan dari memperoleh kebaikan di dalamnya, maka dia akan luput dari seluruh kebaikan.” (HR. Ahmad 2/385)
Sumber copas : http://blog.al-habib.info/id/2010/08/mencari-malam-lailatul-qadar/
Read More »

Para Pecundang di Bulan Ramadhan

0 komentar Diposting oleh Admin Gobbloger 1:35 AM


Tak terasa Ramadhan 1433 H segera akan berakhir. Ia akan segera pergi dengan membawa segala keunikan dan keistimewaannya. Bulan yang penuh berkah dan ampunan dari Allah ini akan segera meninggalkan kita.
Apakah kita telah mengambil manfaat darinya? Apakah kita telah berusaha sekuat daya untuk memperoleh fadhilah dan kemuliaan di dalamnya? Ataukah kita hanya bergumam: “Aku akan kerjakan lebih baik lagi tahun depan”?
Mungkin sudah terlambat. Mungkin Ramadhan ini adalah yang terakhir bagi kita.
Dari Ka’ab Bin ‘Ujrah (ra) katanya:
Rasulullah S.A.W bersabda: Berhimpunlah kamu sekalian dekat dengan mimbar. Maka kami pun berhimpun. Lalu beliau menaiki anak tangga mimbar, beliau berkata: Amin. Ketika naik ke anak tangga kedua, beliau berkata lagi: Amin. Dan ketika menaiki anak tangga ketiga, beliau berkata lagi: Amin.
Dan ketika beliau turun (dari mimbar) kami pun bertanya: Ya Rasulullah, kami telah mendengar sesuatu dari tuan pada hari ini yang kami belum pernah mendengarnya sebelum ini. Lalu baginda menjawab: “Sesungguhnya Jibrail (A.S) telah membisikkan (doa) kepadaku, katanya:
“Celakalah orang yang mendapati bulan Ramadhan tetapi dosanya tidak juga diampuni.”
Lalu aku pun mengaminkan doa tersebut. Ketika aku naik ke anak tangga kedua, dia berkata lagi:
“Celakalah orang yang (apabila) disebut namamu di sisinya tetapi dia tidak menyambutnya dengan salawat ke atasmu.”
Lalu aku pun mengaminkannya. Dan ketika aku naik ke anak tangga yang ketiga, dia berkata lagi:
“Celakalah orang yang mendapati ibu-bapanya yang sudah tua atau salah seorang daripadanya, namun mereka tidak memasukkan dia ke dalam syurga.”
Lalu aku pun mengaminkannya.
Hadits Riwayat Bazzar dalam Majma’uz Zawaid 10/1675-166, Hakim 4/153 disahihkannya dan disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi dari Ka’ab bin Ujrah, diriwayatkan juga oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad no. 644 (Shahih Al-Adabul Mufrad No.500 dari Jabir bin Abdillah)
Sumber : http://blog.al-habib.info/id/2010/09/para-pecundang-di-bulan-ramadhan/

Read More »

Untuk Kita Renugkan

0 komentar Diposting oleh Admin Gobbloger 12:49 AM
Ceritanya lagi cape bikin tutorial blog gobblognya
Trus sambil buka internet iseng-iseng dengerin lagunya kang Ebiet GAD.
Gak sengaja aku klik sembarangan lagunya. Ternyata pas lagu berjudul Untuk Kita Renungkan. Aku coba menghayati lagu itu, rasanya pas banget untuk merenung saat Radhan ini. Mari sobat, kita sama-sama renungkan kehidupan ini.

Untuk Kita Renugkan

Kita mesti telanjang, dan benar-benar bersih,
Suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam, sebelum bicara,
… Singkirkan debu yang masih melekat hohoho…
Singkirkan debu yang masih melekat
dududududu…du du duuu hohoo…hoo ho ho…hooho hohohohoho

Anugerah dan bencana, adalah kehendakNya,
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil, agar kita sadar,
… Adalah Dia di atas segalanya… hohoho
Adalah Dia di atas segalanya


Anak menjerit-jerit, asap panas membakar
… Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman, hanya satu isyarat
… Bahwa kita mesti banyak berbenah


Memang… bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan, masih banyak tangan
Yang tega berbuat nista, hohohoo…


Tuhan pasti telah memperhi – tung - kan,
Amal dan dosa yang kita perbuat, haa ha haa…
Kemanakah lagi, kita ‘kan sembunyi,
Hanya kepada-Nya kita kemba - li
Tak ada yang bakal, bisa menjawab,
Mari hanya runduk sujud padaNya

dududududu…du du duuu hohoo…hoo ho ho…hooho hohohohoho
dududududu…du du duuu hohoo…hoo ho ho…hooho hohohohoho

Kita mesti berjuang, memerangi diri
Bercermin dan banyak bercermin
Tuhan ada di sini, di dalam jiwa ini
… Berusahalah agar Dia tersenyum…hohohoo
… Berusahalah agar Dia tersenyum


dududududu…du du duuu hohoo…hoo ho ho…hoho hohohohoho
dududududu…du du duuu hohoo…hoo ho ho…hoho hohohohoho
dududududu…du du duuu hohoo…hoo ho ho…hoho hohohohoho
dududududu…du du duuu hohoo…hoo ho ho…hoho hohohohoho

Bagus banget kan syairnya untuk merenung………

Nah kalau yang satu ini sekedar renungan nostalgilanya gobbloger hehe.
Silahkan simak sairnya, hebatkan kang ebiet dengan karya-karyanya
Dulu waktu gobbloger masih abg, kang ebietlah salah satu inspiratornya untuk bikin-bikin puisi cinta

Senandung Jatuh Cinta

Rambutmu yang hitam panjang,  jatuh di bahu
Kadang luruh di ujung dagu
Bila engkau tertunduk
Jemari tanganmu lentik,     lembut memainkan gitar
Nampaknya rembulan pun ter - kesima

Lewat satu lagu, tak usai kau nyanyikan
Perlahan kau tengadahkan wajah
Sibakkan rambutmu
Matamu tajam berbinar,    tembusi kegelapan malam
Burung gagak pun jadi eng - gan terbang


Sedetik ku tertegun, dalam kesendirian
Gelap kelam membentang di depan mata
Burung-burung pipit, terbanglah menjauh
Kabarkan pada awan cerita ini…
Aku lagi jatuh… cinta…
Pada gadis kecil yang memainkan gitar
Pada gadis kecil yang memainkan gitar



Ombak di laut, perdu di belanta - ra
Kadang mampu menyatu,  dalam satu la - gu
Begitu pun yang ku harap,    dapat mempersempit jarak
Sikapku dan sifat keka - nakanmu.


Sedetik ku tertegun, dalam kesendirian
Gelap kelam membentang di depan mata
Burung-burung pipit, terbanglah menjauh
Kabarkan pada awan cerita ini…
Aku lagi jatuh… cinta…
Pada gadis kecil yang memainkan gitar
Pada gadis kecil yang memainkan gitar

Nah dua syair ini aja dulu postingnya. Yang lain menyusul..

Read More »

Archive

 

Bacaan Gobbloger

Batman Begins - Help Select

Daftar Pengunjung

© 2012 SOFTECHNOGEEK. All Rights Reserved.